Blunder, Kritik Koster Malah Pernah Diajak Pegang 2 Event Besar

    Blunder, Kritik Koster Malah Pernah Diajak Pegang 2 Event Besar
    Ganjar Pranowo telpon Koster untuk fasilitasi anak muda ajukan proposal, ternyata Koster sebut pernah diajak buat event bareng.

    DENPASAR - Pertemuan dengan bakal calon Presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan kaum Gen-Z Bali di Kebon Vintage Cars Bali Classic, Ganjar Coba tumpangi mobil bersejarah milik Ibu Farmawati yaitu, mobil Plymouth De Luxe Tahun Produksi 1948 berkapasitas mesin 4000 cc, Denpasar, Sabtu (17/6/2023).

    Ganjar memilih untuk duduk di depan bersama sang supir, Ni Luh Nitta Prabaningsih.

    Memang unik, awak media Bali Satu Berita mengamati mimik dari awal sosok Ganjar Pranowo saat konferensi pers di acara sebelumnya Konsolidasi PDIP Bali terlihat tegang. Namun saat bertemu dengan kaum Gen-Z ia terlihat sumringah.

    Dilokasi acara tersebut ratusan yang didominasi anak muda usia 17 hingga 28 tahun, menyambut Ganjar Pranowo dengan sangat antusias. Dari yang mengajaknya foto bersama hingga meminta agar Ganjar memberikan tanda tangan.

    Adapun sejumlah tokoh muda yang akan berdialog dalam acara MABAR (Maju Bersama Ganjar) tersebut Putri Lingkungan Hidup 2020 / Enviromentalist, Putu Ayu Saraswati; Musisi Bali/Pemrakarsa Anugerah Musik Bali, Gede Bagus; GenZ & Viral Enviromental Activist, Pancawara Grup dan Youtuber, David Allen. Hadir juga Wakil Ketua Tim Koordinator Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDIP, Adian Napitupulu.

    Dalam acara tersebut Ganjar benar - benar memahami dan mendengarkan keinginan dan harapan-harapan dari Generasi Z. Salah satunya Gede Bagus sebagai wakil Gen-Z sempat mengkritik sulitnya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali.

    " Pemerintah jarang sekali melibatkan pelakunya langsung di sektor industri ekonomi kreatif sebagai operatornya "

    " Idealnya pemerintah menjadi fasilitator, mereka memberikan biaya, kitalah yang meng operate (mengoperasikan_red) karena kita yang tahu dilapangan "

    " Misal event musik skala nasional tapi yang dilibatkan EO - EO (Event Organizers) yang jago mengkemas (berhenti bicara seperti meralat) tapi bukan mau men-jugde ya, melibatkan orang lapangan itu perlu sekali dan kita orang seniman tahu sekali bagaimana di bawah, " ungkapnya, yang ditangkap oleh Ganjar perlunya fasilitator yang langsung ke Pemerintah Provinsi Bali.

    Kemudian pernyataan selanjutnya Gede Bagus mendorong anak muda untuk dapat pengakuan profesi dari orang tua dan masyarakat agar kelak profesi konten kreator dapat menjadi bagian porsi yang sama dengan profesi lainnya.

    " Sulitnya kita mendapatkan akses perbankan dengan hal itu, bersaing dengan orang luar negeri yang datang dengan peralatan yang prover tentu akan sulit, " ungkapnya yang ditangkap Ganjar pentingnya Rekognisi.

    Kemudian ke-3, " Saya berpengalaman bertahun - tahun menembus proposal ini menuju ke pusat itu susahnya minta ampun pak "

    Yang kemudian ditanggapi akan memberitahukan langsung dengan Sandiaga Uno.

    " Didaerah itu belum ada supporting timnya, jadi orang yang melihat oh ini movementnya mempunyai peluang besar untuk meningkatkan pariwisata.

    Jangan terus orang dalam orang dalam, jadi mereka itu masih buta "

    " Jadi yang main itu orang dalam terus pak, jadi samlai kapan. Orang dalam orang dalam terus kan kualitasnya...., " lalu disambar Ganjar dengan pernyataan orang dalam itu apa? Bayi? Disambut tawa hadirin yang hadir.

    Kemudian Gede Bagus menjelaskan bahwa orang dalam adalah orang yang memiliki akses langsung, baru diprioritaskan.

    Kemudian berlanjut menelpon Gubernur Bali Wayan Koster, Gubernur menyampaikan bahwa sudah pernah mengadakan event dengan pihak Gede Bagus.

    Menanyakan hal itu melalui Message IG kepada akun pribadi Gede Bagus, Ia menerangkan bahwa yang dikritik itu adalah contoh untuk acara Anugerah Musik Bali, untuk menembuskan proposal kemenparekraf.

    Menanyakan event yang sempat dipegangnya Penganugerahan Bintang Musik dan Bali Digifest, ia menyebutkan,  

    " Kalau Bali Digifest itu saya bukan posisi mengelola Bli, itu sepenuhnya EO yang ditunjuk Pemprov yang mengelola. Saya hanya diikutsertakan untuk bantu mengkordinasi talent saja " 

    " Tapi dengan adanya event tersebut kami bersyukur sekali sudah mulai ada jembatan untuk kami bisa silaturahmi ke Pemerintah Daerah, " pungkasnya. (Ray)

    pariwisata event kemenkraf gubernur bali pemerintahan provinsi bali
    Ray

    Ray

    Artikel Sebelumnya

    PSSKPPN FK Unud Menerima Kunjungan Kagawa...

    Artikel Berikutnya

    Konsulat Jenderal Australia Bali Selenggarakan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu

    Follow Us

    Random

    Tags

    Voting Poll