DENPASAR - Pemuda Pancasila adalah organisasi kepemudaan yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 1959 oleh beberapa tokoh muda yang ingin mempertahankan Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Organisasi ini lahir sebagai respons terhadap pergerakan komunis yang saat itu sedang marak di Indonesia dan berpotensi mengancam keamanan dan stabilitas negara.
Pemuda Pancasila memiliki tiga prinsip utama, yaitu cinta Tanah Air, cinta kebangsaan, dan cinta agama. Organisasi ini juga mengedepankan nilai-nilai kejujuran, disiplin, solidaritas, dan kebersamaan dalam menjalankan aktivitasnya. Selain itu, Pemuda Pancasila juga memiliki berbagai program dan kegiatan sosial, seperti pembinaan generasi muda, pengabdian kepada masyarakat, dan pembangunan daerah.
Sejak didirikan, Pemuda Pancasila telah menjadi salah satu organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia dengan anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Meskipun dianggap kontroversial oleh sebagian orang, organisasi ini tetap bertahan dan aktif dalam menjalankan misinya sebagai wadah bagi para pemuda Indonesia yang ingin berkontribusi untuk negara dan bangsa.
Baca juga:
Monolog "Drupadi" Pentas di Bali Jani
|
Menemui ketua Pemuda Pancasila Kota Denpasar Anak Agung Kompiang Gede, SH., MH., CIL. C.med., yang juga Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia (ADVOKAI) Bali ini membuat kegiatan positif yakni bagi - bagi takjil di bulan ramadhan.
Bulan Ramadan adalah bulan suci dalam agama Islam di mana umat Muslim berpuasa selama satu bulan penuh setiap tahunnya. Selama bulan ini, umat Muslim berusaha meningkatkan ibadah dan kegiatan keagamaan seperti membaca Al-Quran dan bersedekah. Di akhir bulan, umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadan.
" Semoga bulan berkah ini menjadi lebih baik kedepannya, " ungkap Gung Kompiang sapaan akrabnya yang juga bersinergi dengan anggota ADVOKAI, Pemuda Pancasila dan DENPOM IX/3 Denpasar.
Dalam upaya sosialnya, Gubg Kompiang ini juga aktif dalam pembelaan kaum marjinal dalam masalah hukum.
" Kita juga memiliki kendaraan gerakan Pro Bono, ini merupakan bagian kecil upaya kita dalam mengupayakan kesejahteraan bagi masyarakat juga, " pungkasnya yang juga merupakan ketua MPW LBH, Badan Penyuluhan dan Pwmbelaan Hukum (BPPH) Pemuda Pancasila Bali. (Ray)